Salah satu daripada tiga lembah-lembah "tersembunyi", di Jepun, West Iya mempunyai suasana yang amat berbeza seolah-olah keadaan Jepun berabad-abad yang lalu. Untuk menyeberangi sungai Iya yang mengalir di sepanjang lereng lembah, mereka yang mempunyai kegiatan yang mempuyai tujuan tersendiri bersama-sama membangunkan jambatan menggunakan tumbuhan yang hidup melata di bumi.
Di bawah ini adalah gambar dari satu jembatan dari tanaman merambat pada tahun 1880:
Pertama, dua tanaman Wisteria - salah satu tanaman merambat paling kukuh - ditanam hingga sangat panjang dari kedua sisi sungai. Saat tanaman itu mencapai panjang yang cukup, lalu dianyam bersama papan untuk membuat suatu
rekacipta botani yang hidup, lunak tapi sangat kokoh.
Jambatan-jambatan itu tidak punya sisi-sisi, dan sebuah sumber sejarah orang Jepun menunjukkan bahwa jambatan tanaman ini tidak stabil, dan yang mencuba menyeberanginya pertama kali seringkali terkandas dan tidak mampu meneruskan perjalanan.
Tiga dari jambatan-jambatan itu masih ada di lembah Iya. Meskipun beberapa (tidak semua) jambatan-jambatan itu diperkuat dengan kabel dan lajur sisi-sisi, masih menakutkan untuk diseberangi. Panjangnya lebih dari 42 meter, dengan papan yang dipasang setiap 6 hingga 8 inci namun tidak dapat menghilangkan rasa takut untuk menyeberanginya
Beberapa orang percaya jambatan-jambatan tanaman melata yang masih ada itu pertama kali dibuat pada abad 12, yang menjadikannya beberapa di antara contoh-contoh arkitektur hidup tertua di dunia.